Sri Mulyani minta masyarakat tak memandang negatif soal utang negara

Selama digunakan untuk membangun infrastruktur agar masyarakat mendapatkan akses kesehatan dan pendidikan, utang tidak menjadi masalah.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati. Foto Antara/dokumentasi

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengamati, banyak masyarakat yang memiliki sentimen negatif terhadap utang negara. Utang dianggap sebagai sesuatu yang haram dan riba. Sehingga ada yang membenci utang, bahkan ada yang tidak bisa menerima.

"Kadang masyarakat kita sensitif bicara utang, apalagi pakai nada benci. Kalau ingin bicara kebijakan utang, kita bisa debat. Tetapi enggak usah sampai benci-bencian," ujar Sri Mulyani dalam siaran langsung bincang-bincang Kementerian Keuangan, Sabtu (18/7).

Selama digunakan untuk membangun infrastruktur agar masyarakat mendapatkan akses kesehatan dan pendidikan, utang-utang tersebut tidak menjadi masalah.

Kebijakan untuk tidak berutang menurutnya bisa saja diambil oleh pemerintah. Namun, kebijakan tersebut memiliki risiko, yaitu pemerintah harus menunda semua kebutuhan infrastruktur, pendidikan, dan kesehatan.

Sri Mulyani melanjutkan, seluruh negara di dunia juga berutang. Bahkan, negara-negara yang termasuk negara Islam juga berutang.