Stigma buruk buat keengganan anak muda geluti profesi nelayan

Kesenjangan sosial yang dialami nelayan jadi stigma buruk nelayan.

Direktur Jenderal (Dirjen) Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Muhammad Zaini menyampaikan program “Bangga Menjadi Nelayan” dalam sambutannya di acara Musyawarah Nasional (Munas) Kesatuan Nelayan Tradisional Indonesia (KNTI) di Jakarta, Selasa (19/7).

Direktur Jenderal (Dirjen) Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Muhammad Zaini menyampaikan, stigma mengenai nelayan selama ini menjadi faktor keengganan generasi muda menekuni bidang profesi itu. Bahkan, banyak alumni-alumni sekolah tinggi tidak mau jadi nelayan karena stigma buruk yang menempel.

“Selama ini nelayan kita dikenal sebagai yang terbelakang, miskin, kumuh, dan jelek-jelek lainnya,” tutur Zaini dalam acara Munas KNTI IV di Jakarta, Selasa (19/7).

KKP sendiri sudah memiliki program Bangga Menjadi Nelayan yang bertujuan untuk menghilangkan anggapan nelayan yang hanya dijadikan objek.

Adanya stigma buruk ini, katanya, dipicu kesenjangan baik pendidikan maupun informasi dan kurang berpihaknya masyarakat pada nelayan. Zaini mencontohkan, dirinya sebagai mantan nelayan yang berhasil mengenyam pendidikan mengucap syukur.

 “Seandainya saya tak ada kesempatan untuk punya pendidikan, mungkin saat ini ketika saya umur 60 tahun ini, saya niscaya tetap jadi nelayan tradisional,” ucapnya.