Strategi Bank BRI jaga likuiditas di masa pandemi Covid-19

Rasio Liquidity Coverage Ratio (LCR) Bank BRI yang berada di angka 230% pada Maret 2020.

Ilustrasi. Foto Antara.

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) telah menyusun berbagai strategi untuk tetap tumbuh di tengah pandemi Covid-19. Strategi tersebut salah satunya terkait pengelolaan likuiditas perusahaan.

Direktur Keuangan Bank BRI Haru Koesmahargyo mengatakan Bank BRI terus berupaya menjaga likuiditas dalam kondisi ideal. Upaya tersebut, kata Haru, tercermin dari rasio Liquidity Coverage Ratio (LCR) Bank BRI yang berada di angka 230% pada Maret 2020.

“Angka tersebut masih diatas ketentuan OJK yang menetapkan bahwa LCR Bank minimal dijaga sebesar 100,” kata Haru dalam keterangan tertulisnya, Selasa (21/4).

Haru juga menuturkan Bank BRI akan mendapatkan tambahan likuiditas hingga Rp17 triliun, setelah Bank Indonesia menurunkan Giro Wajib Minimum (GWM) sebesar 200 basis points (bps) untuk bank umum konvensional per 1 Mei 2020.

Penambahan likuiditas ini menurut Haru akan memperkuat kecukupan likuiditas BRI di tengah kondisi pandemi yang cukup menantang saat ini.