Wawancara: Strategi Kementerian Perhubungan hadapi ancaman coronavirus

Penutupan penerbangan dari dan menuju China berdampak pada badan usaha transportasi. Apa langkah Kementerian Perhubungan?

Staf Khusus Menteri Perhubungan Bidang Komunikasi Adita Irawati saat berbincang tentang strategi menghadapi penyebaran coronavirus dengan Alinea.id di Kementerian Perhubungan, Jakarta, Selasa (11/2/2020). Alinea.id/Daniel H Prastyo.

Penyebaran coronavirus disease (codiv) semakin meluas dan meningkatkan kecemasan di seluruh dunia. Badan kesehatan dunia (WHO) telah mengeluarkan status berbahaya untuk wabah ini.

Data realtime di laman gisanddata.maps.arcgis.com per 12 Februari 2020 menyebutkan coronavirus telah menjangkiti 45.188 jiwa dengan jumlah total kematian hingga 1.115 orang, dan telah menyebar hingga ke 28 negara di seluruh dunia.

Untuk mengantisipasi penularan coronavirus, pemerintah pada 5 Februari 2020 menutup penerbangan dari dan ke Tiongkok hingga batas waktu yang belum ditentukan. Larangan penerbangan ini tentunya berdampak pada badan usaha di sektor transportasi.

Bagaimana langkah selanjutnya yang akan ditempuh Kementerian Perhubungan sebagai otoritas tertinggi? Berikut hasil wawancara Alinea.id dengan Staf Khusus Menteri Perhubungan Bidang Komunikasi Adita Irawati.

Indonesia sudah “dikepung” oleh negara-negara yang terjangkit coronavirus. Bagaimana situasi terkini?