Sukses kendalikan harga, pemerintah ogah revisi inflasi di 2019

Target pemerintah terkait inflasi baru akan turun ke angka 3% plus minus 1% pada tahun 2020.

Aktivitas pedagang di Pasar Cileunyi, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Minggu (30/12/2018). Bank Indonesia (BI) menyebutkan laju inflasi hingga minggu keempat Desember 2018 mencapai 0,56 persen secara bulanan (month to month) atau 3,07 persen secara tahunan (year on year) yang dipengaruhi oleh kenaikan harga pangan pada hari raya Natal dan jelang Tahun Baru 2019.. ANTARA FOTO

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Darmin Nasution, mengklaim pemerintah telah sukses mengendalikan harga-harga di pasar pada 2018. Kesuksesan tersebut ditandai dengan turunnya angka inflasi pada 2018 dibandingkan tahun sebelumnya. 

Meski sukses menurunkannya, pemerintah masih ogah merevisi angka inflasi pada 2019 yang ditargetkan sebesar 3,5% plus minus 1%. Menurutnya, target inflasi baru akan turun ke angka 3% plus minus 1% pada tahun 2020.

“Inflasi di 2018 lebih rendah dibandingkan tahun 2017 karena pemerintah bisa lebih mengendalikan harga-harga di pasar. Tapi, inflasi tahun ini tidak akan ada revisi. Angkanya (inflasi) tetap berada di 3,5% plus minus 1%. Tahun depan baru turun 3% plus minus 1%,” kata Darmin Nasution di Gedung BEI, Jakarta, Rabu (2/1).

Darmin mengakui, walaupun inflasi pada 2018 lebih rendah, namun pada November di tahun tersebut inflasi realtif tinggi dibanding bulan-bulan sebelumnya pada tahun yang sama. Meski demikian, pemerintah bisa tetap mengendalikannya. 
 
“Kita bisa kendalikan kebutuhan-kebutuhan masyarakat. Yang diukur inflasinya, pangan, kemudian distribusi perhubungan, pendidikan dan macam-macam,” katanya.

Sementara itu, pada Rabu siang (2/1), Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan tingkat inflasi Desember 2018. Pada periode tersebut, tercatat terjadi inflasi 0,62%. Sedangkan inflasi year on year pada Desember 2018 tercatat 3,13%. Inflasi inti atau core inflation tercatat 3,07% (year on year).