Suku bunga turun, investor beralih ke reksa dana terproteksi

Investor mulai memilih produk-produk investasi dengan risiko rendah dan terukur.

PT Permodalan Nasional Madani (Persero) Investment Management mengungkapkan industri reksa dana tumbuh pesat dengan pertumbuhan tinggi pada produk reksa dana indeks, Exchange Traded Fund (ETF) dan Pasar Uang. / indonesia.go.id

PT Permodalan Nasional Madani (Persero) Investment Management mengungkapkan industri reksa dana tumbuh pesat dengan pertumbuhan tinggi pada produk reksa dana indeks, Exchange Traded Fund (ETF) dan Pasar Uang.

Senior Analyst PNM Investment Management (PNMIM) Usman Hidayat mengatakan hal tersebut disebabkan oleh meningkatnya risiko ketidakpastian di pasar keuangan global berdampak yang pada pasar domestik. Sehingga, investor beralih ke produk-produk investasi dengan risiko rendah dan terukur.

"Penerbitan reksa dana indeks, ETF, dan reksa dana terproteksi akan menjadi daya tarik utama bagi manajer investasi pada tahun mendatang," kata Usman di Jakarta, Jumat (4/10).

Usman melanjutkan, dengan tren penurunan suku bunga yang dilakukan oleh Bank Indonesia, Indeks Reksa Dana Pendapatan Tetap (IRDPT) tumbuh signifikan pada 2019, sementara Indeks Reksa Dana Saham (IRDSH) cenderung mengalami penurunan. Sebab, investor cenderung mengalihkan alokasi portofolio dari saham ke fixed income, terutama Surat Berharga Negara (SBN).

"Sepanjang tahun 2019 hingga 30 September, IRDSH mencatatkan imbal hasil (return) negatif terdalam hingga 8,38%," ujar Usman.