Tambang emas milik Sandiaga Uno anggarkan Rp2,28 triliun

Perusahaan tambang emas milik Sandiaga Uno PT Merdeka Copper Gold Tbk. (MDKA) menganggarkan dana US$160 juta setara Rp2,28 triliun.

Perusahaan tambang emas milik Sandiaga Uno PT Merdeka Copper Gold Tbk. (MDKA) menganggarkan dana US$160 juta setara Rp2,28 triliun. Alinea.id/Annisa Saumi

Perusahaan tambang emas milik Sandiaga Uno PT Merdeka Copper Gold Tbk. (MDKA) menganggarkan dana US$160 juta setara Rp2,28 triliun.

Anggaran belanja modal (capital expenditure/Capex) itu akan digunakan untuk tiga wilayah eksplorasi baru tahun 2019.

Sekretaris Perusahaan MDKA Adi Adriansyah Sjoekri mengatakan jumlah capex ini lebih besar dari tahun lalu yang senilai US$90 juta. Rencananya MDKA akan menggunakan sebagian capex ini untuk mengoptimalkan operasional dan eksplorasi di tiga lokasi antara lain proyek tambang emas dan perak Tujuh Bukit di Jawa Timur, proyek tambang tembaga Pulau Wetar di Maluku Barat, dan proyek tambang emas Pani di Gorontalo.

"Di Tambang Bukit Tujuh, Banyuwangi, MDKA berencana meningkatkan produksi pada lapisan oksida dari 4 juta ton menjadi 8 juta ton bijih yang diremukkan, ditumpuk, dan ditempatkan untuk irigasi," kata Adi dalam paparan publik usai Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) perseroan di JS Luwansa, Jakarta, Selasa (18/6).

Untuk mendukung rencana tersebut, anak usaha MDKA PT Bumi Suksesindo (BSI) akan memperluas tapak pelindan (head leach pad) yang semula berkapasitas 36 juta ton menjadi 56 juta ton. Seluruh kegiatan ekspansi tersebut direncanakan selesai 2019.