sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Meski kalah Pilpres, saham-saham milik Sandiaga Uno melejit

Meski Komisi Pemilihan Umum (KPU) mengumumkan paslon nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno kalah, saham-saham afiliasinya melejit.

Sukirno
Sukirno Rabu, 22 Mei 2019 06:01 WIB
Meski kalah Pilpres, saham-saham milik Sandiaga Uno melejit

Meski Komisi Pemilihan Umum (KPU) mengumumkan paslon nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno kalah, saham-saham afiliasi cawapres ini justru melejit.

Lima dari tujuh saham yang terafiliasi dengan Sandiaga Uno tercatat ditutup melonjak pada perdagangan Selasa (21/5). Sedangkan, satu saham tercatat melorot dan satu emiten stagnan.

Saham PT Provident Agro Tbk. (PALM) ditutup melejit 8,33% sebesar 20 poin ke level Rp260 per lembar. Kapitalisasi pasar saham perkebunan kelapa sawit ini mencapai Rp1,85 triliun dengan imbal hasil negatif 1,85% dalam setahun terakhir.

Disusul oleh emiten tambang batu bara PT Adaro Energy Tbk. (ADRO) yang sahamnya ditutup melonjak 5,11% sebesar 60 poin ke level Rp1.235 per lembar. Kapitalisasi pasar saham ADRO mencapai Rp39,5 triliun dengan imbal hasil negatif 31,29% dalam setahun.

Selanjutnya, saham diler mobil PT Mitra Phinastika Mustika Tbk. (MPMX) juga ditutup naik 2,03% sebesar 25 poin ke level Rp1.255 per lembar. Kapitalisasi pasar saham MPMX mencapai Rp5,6 triliun dengan imbal hasil 19,52% dalam setahun terakhir.

Setali tiga uang, saham PT Nusa Raya Cipta Tbk. (NRCA) juga ditutup naik 1,67% sebesar 6 poin ke level Rp366 per lembar. Kapitalisasi pasar saham NRCA mencapai Rp913,6 miliar dengan imbal hasil 1,29% setahun.

Harga saham emiten menara PT Tower Bersama Infrastructure Tbk. (TBIG) ditutup naik tipis 0,32% sebesar 10 poin ke level Rp3.110 per lembar. Market capitalization saham TBIG mencapai Rp14,03 triliun dengan imbal hasil negatif 37,8% setahun terakhir.

Sementara saham tambang emas PT Merdeka Cooper Gold Tbk. (MDKA) ditutup stagnan pada level Rp3.830 per lembar. Kapitalisasi pasar saham MDKA mencapai Rp15,95 triliun dengan imbal hasil 64,32% dalam setahun terakhir.

Sponsored

Kondisi berkebalikan terjadi pada saham perusahaan investasi sebagai induk usaha milik Sandiaga Uno. Saham PT Saratoga Investama Sedaya Tbk. (SRTG) justru merosot 3,08% sebesar 120 poin ke level Rp3.780 per lembar. Kapitalisasi pasar SRTG mencapai Rp10,25 triliun dengan imbal hasil 1,68% dalam setahun.

Mengacu laporan keuangan Saratoga 2018, saham perusahaan ini dimiliki oleh Sandiaga Uno sebesar 22,62%, Edwin Soeryadjaya 31,04%, PT Unitras Pertama 31,68%, Michael Soeryadjaya 0,006%, Andi Esfandiari 0,01%, dan publik 14,59%.

Sebagai informasi, terakhir Sandi menjual 19 juta saham SRTG atau setara dengan 0,7004% pada awal April lalu. Dari penjualan saat itu, Sandi mengantongi dana senilai Rp71,72 miliar.

Jika diakumulasikan sejak Oktober tahun lalu, Sandi sudah memperoleh dana senilai Rp633,45 miliar dari divestasi bertahap ini.

Erick Thohir

Sementara itu, Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf Amin, Erick Thohir juga tercatat memiliki sejumlah perusahaan yang melantai di pasar modal.

Saham PT Mahaka Media Tbk. (MDKA) milik Erick Thohir, ditutup melejit 7,75%. Saham ABBA melonjak 11 poin ke level Rp153 per lembar. Kapitalisasi pasar saham ABBA mencapai Rp421,53 miliar dengan imbal hasil 135,38% dalam setahun terakhir.

Kemudian, saham televisi ANTV PT Intermedia Capital Tbk. (MDIA) juga ditutup melompat 6,3%. Saham MDIA naik 8 poin ke level Rp135 per lembar. Market capitalization saham MDIA mencapai Rp5,29 triliun dengan imbal hasil negatif 37,63% dalam setahun.

Adapun, saham televisi TV One PT Visi Media Asia Tbk. (VIVA) ditutup naik 1,68% sebesar 2 poin ke level Rp121 per lembar. Kapitalisasi pasar saham VIVA mencapai Rp1,99 triliun dengan imbal hasil negatif 51,6% dalam setahun terakhir.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akhirnya ditutup di zona hijau setelah beberapa hari terakhir terus tertekan. IHSG ditutup naik 0,75% sebesar 44,25 poin ke level 5.951,37.

Meski ditutup naik, IHSG tercatat masih negatif lantaran turun 3,92% sejak awal tahun (year-to-date/ytd). Investor asing masih membukukan net sell senilai Rp643,13 miliar sehingga menggerus net buy sejak awal tahun menjadi Rp56,13 triliun.

Berita Lainnya
×
tekid