Tertekan Covid-19, pengembang harus manfaatkan digital marketing

Dengan adanya pandemi Covid-19 dan PSBB, pemulihan pasar properti semakin sulit dilakukan.

Ilustrasi. Foto Antara.

Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) akibat Covid-19 di DKI Jakarta membuat pengembang properti harus memutar otak untuk memasarkan produk mereka. 

Kepala riset Colliers International Indonesia Ferry Salanto mengatakan, saat ini pasar properti sedang mengalami tekanan berat. Dengan adanya pandemi Covid-19 dan PSBB, pemulihan sektor properti semakin sulit dilakukan. Seperti diketahui, setelah melesat tahun 2013, pertumbuhan sektor properti tercatat terus mengalami penurunan.

"Sebulan terakhir dampak PSBB sedemikian dahsyat bagi sektor properti. Sehingga kami tak bisa berharap sektor ini akan pulih cepat," ujar Ferry dalam konferensi video Colliers Indonesia, dari Jakarta, Rabu (8/4).

Ferry melanjutkan, meskipun Bank Indonesia telah menurunkan suku bunga acuan menjadi 4,5%, tetapi penjualan properti tetap tak bergerak. Sebab, menurut dia, saat ini prioritas masyarakat bukan lagi berinvestasi, melainkan menjaga kelangsungan hidup beberapa bulan ke depan.

Selain itu, kebijakan PSBB membuat kegiatan transaksi properti berkurang. Menurut Ferry, saat ini developer properti mau tak mau harus memanfaatkan teknologi digital untuk berkembang. Sebab, dengan kondisi saat ini, developer sulit untuk melakukan manuver di lapangan.