Bisnis

Tiga perusahaan investasi sektor industri petrokimia

Tiga perusahaan tersebut akan memproduksi kebutuhan bahan baku kimia berbasis nafta cracker di dalam negeri.

Selasa, 20 Februari 2018 09:22

Sedikitnya ada tiga perusahaan yang telah menyatakan minatnya untuk berinvestasi dalam pengembangan sektor industri petrokimia di Indonesia. Mereka akan memproduksi kebutuhan bahan baku kimia berbasis nafta cracker di dalam negeri sehingga Indonesia tidak perlu lagi impor.

Pertama, pelaku industri nasional PT Chandra Asri Petrochemical Tbk akan menggelontorkan dana sebesar US$ 6 miliar sampai 2021 dalam rangka peningkatan kapasitas produksi. Kedua, industri petrokimia asal Korea Selatan, Lotte Chemical Titan akan merealisasikan investasinya sebesar US$ 3-4 miliar untuk memproduksi nafta cracker dengan total kapasitas sebanyak dua juta ton per tahun.

Ketiga, manufaktur besar Thailand, Siam Cement Group (SCG), juga berencana membangun fasilitas produksi nafta cracker senilai US$ 600 juta di Cilegon, Banten. 

Dengan tambahan investasi Lotte Chemical dan PT Chandra Asri Petrochemical Tbk, Indonesia akan mampu menghasilkan bahan baku kimia berbasis nafta cracker sebanyak 3 juta ton per tahun. Bahkan, Indonesia bisa memposisikan sebagai produsen terbesar keempat di ASEAN setelah Thailand, Singapura dan Malaysia.

Industri Kimia, Tektsil, dan Aneka (IKTA) merupakan kelompok sektor manufaktur yang berkontribusi signfikan terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) nasional. Oleh karena itu, Kementerian Perindustrian terus berupaya mengakselerasi pertumbuhan sektor IKTA melalui pendalaman struktur industri serta melakukan peningkatan investasi dan ekspor.

Hermansah Reporter
Hermansah Editor

Tag Terkait

Berita Terkait