Menperin: Tingkatkan ekosistem industri hijau untuk menaikkan nilai tambah

Kementerian Perindustrian sangat menyambut baik serta siap memberikan pendampingan terhadap setiap inisiatif dan upaya para pelaku industri.

Agus Gumiwang di Istana Negara di Jakarta, Jumat (24/8). (twitter.com/setkabgoid)

Saat ini industri hijau sudah menjadi tuntutan pasar, seiring dengan semakin tingginya kepedulian pasar akan kelestarian lingkungan dan pembangunan yang berkelanjutan. Secara bertahap dan pasti transformasi menuju Industri hijau merupakan suatu keharusan guna meningkatkan daya saing industri, baik di pasar nasional maupun internasional. Dalam mewujudkan Industri hijau terdapat dua strategi yang dilakukan oleh pemerintah, yaitu mengembangkan industri yang sudah ada menuju Industri hijau, dan membangun industri baru dengan prinsip industri hijau.

Secara makro, Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita mengungkapkan bahwa sektor industri masih menjadi kontributor terbesar bagi PDB nasional. Ini artinya para pelaku industri juga merupakan kontributor terpenting bagi pertumbuhan ekonomi.

Kontribusi Industri pengolahan non-migas pada triwulan III 2021 mencapai 17,33%, dengan laju pertumbuhan 4,12% ini di atas laju pertumbuhan ekonomi nasional yaitu 3,51% yoy. Keberhasilan sektor industri dalam membantu pemulihan ekonomi kita juga ditandai dengan nilai ekspor Industri pengolahan non-migas secara kumulatif dari mulai Januari-Oktober 2021 mengalami peningkatan. Total ekspor manufaktur itu sebesar 77,16% dari total nilai ekspor nasional,” jelas Menperin dalam acara “Penganugrahan Penghargaan Industri Hijau dan Penyerahan Sertifikat Industri Hijau Tahun 2021”, pada Selasa (30/11).

Agus mengatakan bahwa adanya sinyal elemen positif dari sektor manufaktur, dan tingkat kepercayaan kepada pemerintah yang semakin tinggi, walaupun masih diselimuti oleh pandemi covid-19. “Kita bisa lihat bahwa Processing Manager Indeks (PMI) manufaktur Indonesia pada bulan Oktober mencapai titik tertinggi dalam sejarah kita yaitu sebesar 57,2%, karena kita tahu dan sadari bahwa perekonomian nasional itu sangat tergantung dengan seberapa besar industri manufaktur bisa tumbuh,” tutur Agus Gumiwang

Menteri Perindustrian juga memaparkan mengenai tiga strategi besar ekonomi dan bisnis negara yang disampaikan oleh Presiden RI, pada pembukaan sarasehan 100 Ekonomi Indonesia, 26 Agustus 2021, di Istana Negara, di antaranya yaitu, hilirisasi industri dengan menghentikan ekspor bahan mentah sejumlah komoditas dan menciptakan hilirisasi industri untuk barang jadi dan setengah jadi, digitalisasi industri dengan melakukan transformasi digital dan mendorong unit usaha masuk ke dalam platform digital, ekonomi hijau dengan membangun kawasan ekonomi hijau, ekosistem EBT, dan menghasilkan produk hijau.