Tiupan angin global sebabkan meroketnya dollar AS

‘Tiupan angin’ global menjadi penyebab melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS).

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo./AntaraFoto

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menyebutkan sebelum melakukan langkah-langkah penanggulangan dan merespons permasalahan ekonomi yang sedang terjadi, pihaknya perlu terlebih dahulu mengidentifikasi, mengantisipasi, kemudian menakar ‘tiupan angin’ global.

‘Tiupan angin’ yang dimaksud merupakan pola pertumbuhan ekonomi dunia yang sedang tidak merata. Pasalnya, meski tahun lalu pertumbuhan negara maju dan berkembang sama-sama naik. Tetapi pada tahun ini hanya AS yang naik. 
Selanjutnya adalah respons dari Bank Sentral Amerika (The FED) dengan menaikkan suku bunga. “Bunga lebih tinggi dari yang diperkirakan, tahun ini sudah 3 kali. Mungkin Desember suku bunga di Amerika kembali naik.Mungkin tahun depan dua kali dan 2020 sekali,” papar Perry di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (3/10).

Faktor inilah yang melatarbelakangi kuatnya dollar AS dan terjadinya aliran dana keluar dari negara emerging market, termasuk Indonesia kembali ke AS. Dua

“Itulah mengapa seluruh dunia mengalami tekanan nilai tukar. Tidak hanya karena kuatnya dollar tetapi juga aliran modal yang keluar,” lanjutnya.

Tidak hanya itu,  ‘tiupan angin’ lainnya yang juga mengganggu berasal dari perang dagang. Ketegangan perdagangan antara AS dengan beberapa negara cukup mengganggu perekonomian dunia.