Bisnis

Upaya sektor pertambangan kurangi jejak karbon

Industri pertambangan menerapkan sederet strategi mengurangi jejak karbon.

Rabu, 29 Januari 2025 18:34

Industri pertambangan menerapkan sederet strategi mengurangi jejak karbon untuk mencapai target enhanced nationally determined contribution (enhanced NDC) pada tahun 2030 dan net zero emission pada tahun 2060.

Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Holding Industri Pertambangan Indonesia, MIND ID, yakni PT Aneka Tambang Tbk., PT Bukit Asam Tbk., PT Freeport Indonesia, PT Indonesia Asahan Aluminium, PT Timah Tbk., dan PT Vale Indonesia Tbk., melakukan program dekarbonisasi. Upaya itu dilakukan melalui efisiensi energi yang digunakan pada kegiatan operasional dan produksi, penggunaan energi baru terbarukan, hingga penggunaan bahan bakar ramah lingkungan.

Total konsumsi energi grup MIND ID pada 2022 yakni sebesar 40,77 giga joule, meningkat menjadi 44,5 giga joule pada 2023, dan kembali meningkat secara proporsional.

Sejak tahun 2022 hingga 2024, grup MIND ID menggunakan energi terbarukan atau renewable energy sebesar lebih dari 40% pada operasional perusahaan. Energi terbarukan yang digunakan yakni Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA), biomassa dan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS). Selain itu juga meningkatkan penggunaan sumber energi rendah emisi yakni bio fuel dan gas alam cair alias LNG, serta menerapkan sistem manajemen energi guna mencapai pengelolaan energi yang optimal.

Corporate Secretary MIND ID, Heri Yusuf mengatakan program pengurangan jejak karbon merupakan inisiatif yang dijalankan grup. Selain untuk mendukung target enhanced NDC dan aspirasi net zero emission, perusahaan juga mendapatkan manfaat berupa keberlanjutan bisnis jangka panjang.

Satriani Ari Wulan Reporter
Satriani Ari Wulan Editor

Tag Terkait

Berita Terkait