Waktunya dorong anak muda menjadi wirausahawan

Pemerintah diminta untuk mempersiapkan anak muda menjadi pengusaha muda yang hebat.

Susilorini (51) menunjukkan kue kering bertema wajah bermasker hasil kreasinya di Kecamatan Sukorejo, Blitar, Jawa Timur, Minggu (17/5). Foto Antara/Irfan Anshori/aww

Indonesia digadang-gadang mengalami bonus demografi dalam lima tahun mendatang. Dengan 260 juta penduduk saat ini, diperkirakan perekonomian nasional pada 2025 akan ditopang oleh angkatan muda produktif.

Hanya saja, menurut Ketua Umum Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Mardani H Maming, bonus demografi tersebut dapat menjadi bencana demografi, jika tidak dipersiapkan dengan baik.

Dengan jumlah penduduk sebanyak itu, seharusnya pemerintah mendorong anak muda usia produktif menjadi wirausahawan. Cita-cita anak muda untuk menjadi pegawai negeri sipil (PNS), TNI atau polisi harus diubah. Anak muda harus lebih berani untuk terjun ke dunia usaha dan menjamin iklim tersebut dengan mempersiapkan regulasi yang baik.

"Bisa saja yang terjadi bukan bonus demografi, tetapi bencana demografi. Sepertinya kita belum siap untuk menggodok kawan-kawan menjadi pengusaha, selama ini yang ada hanya teori saja. Tidak ada aturan jelas untuk mendorong agar anak muda menjadi pengusaha," katanya dalam video conference, Senin (18/5).

Mardani pun mengatakan, dari total 260 juta penduduk hanya 3% yang bergerak sebagai wirausahawan. Padahal, negara yang maju harus memiliki porsi wirausahawan yang besar.