Was-was subsidi gas elpiji jebol

Kementerian Keuangan was-was subsidi gas elpiji (liquified Petroleum gas/LPG) 3 kilogram bakal jebol akibat konsumsi berlebihan.

Kementerian Keuangan was-was subsidi gas elpiji (liquified Petroleum gas/LPG) 3 kilogram bakal jebol akibat konsumsi berlebihan. / Antara Foto

Kementerian Keuangan was-was subsidi gas elpiji (liquified Petroleum gas/LPG) 3 kilogram bakal jebol akibat konsumsi berlebihan.

Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan Suahasil Nazara mengatakan, memasuki Kuartal II-2019, konsumsi elpiji 3 Kg yang disubsidi oleh pemerintah sudah mencapai 2,2 miliar Kg. Padahal, kuota konsumsi elpiji 3 Kg yang ditetapkan di dalam APBN 2019, sebesar 6,98 miliar Kg. 

"Jika konsumsi elpiji 3 Kg melampaui kuota, bisa berisiko terhadap kondisi keuangan negara," ujarnya saat melakukan rapat dengan Badan Anggaran (Banggar) DPR RI di Senayan Jakarta, Selasa (25/6). 

Lebih lanjut, Suahasil mengatakan, harga elpiji sangat tergantung dengan harga minyak mentah Indonesia (Indonesia Crude Price), kurs rupiah terhadap dolar AS, dan perubahan parameter penghitungan subsidi. 

Selain itu, kata Suahasil, harga elpiji juga bergantung pada volume yang sejak 2008 terus meningkat. Sementara harga elpiji sejak 2008 sebesar Rp4.250 per Kg.