Ganjar undang 31 ulama dunia bahas pendekatan program pro hak asasi perempuan

Ia ingin berbagai program Pemprov Jateng mengoptimalkan peran perempuan, khususnya di bidang reproduksi, KB, gizi, pendidikan dan kesehatan.

Gubernur Ganjar Pranowo (peci) bersama sejumlah delegasi ulama perempuan dunia. Foto: jatengprov.go.id

Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Ganjar Pranowo mengundang delegasi ulama perempuan dari 31 negara untuk membahas pendekatan kebijakan yang pro hak-hak asasi perempuan. Ia ingin berbagai program Pemprov Jateng mengoptimalkan peran perempuan, khususnya di bidang reproduksi, KB, gizi, pendidikan dan kesehatan.

“Perempuan tidak boleh ditinggal, no one left behind seperti konsep SDG’s. Dan mereka (ulama) ini terlibat dengan agenda-agenda kesehatan reproduksi, KB, gizi, pendidikan, kesehatan ibu-anak di negara masing-masing, klop sebenarnya,” kata Ganjar di sela-sela makan malam persiapan Kongres Ulama Perempuan Indonesia (KUPI), Selasa (22/11).

Ganjar menyiapkan berabgai program untuk diselaraskan pada visi-misi KUPI. Program tersebut yakni Jateng Gayeng Nginceng Wong Meteng (5Ng), Jo Kawin Bocah, hingga pencegahan stunting.

“Ide-idenya sangat kekinian, up to date, mudah-mudahan sukses bekerja sama (program pemprov dengan KUPI),” ujarnya.

Pada kesempatan yang sama, Direktur Asian Muslim Action Network (AMAN) Indonesia, Dwi Rubyanti Kholifah, mengatakan KUPI II memiliki tujuan meneguhkan kembali peran perempuan dalam membangun kebijakan yang ramah dan melindungi jiwa perempuan.