Cegah stunting, Pemprov Jateng jaga kesehatan remaja putri dengan pil penambah darah

Pil tersebut akan menurunkan gejala anemia pada remaja putri, sehingga mereka dapat memiliki kesehatan yang optimal menjelang kehamilan.

Wagub Jateng, Taj Yasin Maimoen, saat meluncurkan Kampung Keluarga Berkualitas Ramah Perempuan dan Peduli Anak di Desa Weding, Kecamatan Bonang, Kabupaten Demak. Foto: jatengprov.go.id

Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah (Jateng) berupaya mencegah stunting, atau gagal tumbuh pada anak, dengan fokus menjaga kesehatan remaja putri. Mereka sebagai calon ibu dinilai menjadi unsur terpenting dalam rangkaian tumbuh kembang anak di kemudian hari.

Wagub Jateng, Taj Yasin Maemoen mengatakan, pemprov melakukan berbagai cara menjaga kesehatan remaja putri, salah satunya dengan memberikan pil penambah darah. Menurutnya, pil tersebut akan menurunkan gejala anemia pada remaja putri, sehingga mereka dapat memiliki kesehatan yang optimal menjelang kehamilan.

“Pencegahan stunting itu mindset-nya biasanya usia 1 sampai 1.000 hari pertama (kelahiran). Sebenarnya bukan di situ (kelarihan), tapi pintu masuknya ada di remaja putri,” kata Gus Yasin, sapaan akrab wagub, dilansir dari jatengprov.go.id, Selasa (20/6).

Gus Yasin mengungkapkan, masih menjumpai remaja putri yang belum paham terhadap pentingnya mengonsumsi pil penambah darah. Ia pun meminta kader dan tenaga kesehatan untuk lebih gencar memberikan pemahaman pentingnya mengonsumsi pil tambah darah ke daerah-daerah.

“Supaya apa mengonsumsi pil penambah darah? Menekan stunting. Angka kematian ibu dan bayi, atau balita itu bisa kita tekan dengan itu (pil penambah darah),” katanya.