Bupati Sragen larang warga konsumsi daging sapi terjangkit penyakit kulit LSD

Meski tidak menular ke manusia, namun penyakit tersebut membuat daging tidak layak dikonsumsi.

Ilustrasi sapi. Foto: unsplash.com

Bupati Sragen Jawa Tengah (Jateng), Kusdinar Untung Yuni Sukowati, melarang warga mengonsumsi daging sapi yang terjangkit penyakit kulit benjol, atau Lumpy Skin Disease (LSD). Meski tidak menular ke manusia, namun penyakit tersebut membuat daging tidak layak dikonsumsi.

Seperti diketahui, LSD tengah menyerang berbagai daerah di Jateng, mulai dari sekitar Kabupaten Kendal, Semarang hingga daerah Soloraya. LSD ini diakibatkan oleh virus pox yang menimbulkan kerusakan pada kulit sapi.

“Walaupun tidak menular ke manusia, tapi daging ternak yang terinfeksi LSD tidak layak dikonsumsi, karena mengalami kekurangan nutrisi protein. Daging tersebut mengalami lack of nutrient protein asam amino,” jelas Yuni, dilansir dari jatengprov.go.id, Senin (6/2).

Yuni yang juga seorang dokter itu menyarankan agar sapi yang terinfeksi LSD segera diisolasi. Selain itu, jika ingin memotong sapi yang terjangkit LSD, ia meminta agar menunggu sampai kondisi ternak betul-betul sehat.

“Sapi yang tertular LSD dan kemudian telah sembuh, produknya seperti daging, masih dapat dikonsumsi setelah dihilangkan bagian-bagian yang terdampaknya,” lanjutnya.