Warga Yaman rayakan Idul Adha di tengah penderitaan

Perang saudara di Yaman yang bermula sejak tahun 2015, belum berakhir.

Anak-anak Yaman hidup di pengungsian di al-Qatea, dekat Hodeidah, Yaman / REUTERS/Abduljabbar Zeyad

Untuk pertama kali, Ahmed Obeid, ayah empat anak, tak bisa mempersiapkan perayaan Idul Adha karena perang yang berkecamuk memaksa dia dan ribuan warga Yaman meninggalkan rumah mereka. Mereka berada di berbagai daerah yang dicabik perang dan mengungsi di provinsi lain yang aman di negara Arab yang miskin tersebut.

Keluarga Yaman dulu biasanya mulai mempersiapkan dan berbelanja untuk menikmati Idul Adha, hari raya keagamaan terbesar kedua buat umat muslim.

Namun, tahun ini, ribuan menderita akibat terusir dan tak ada persiapan yang bisa mereka buat untuk menyambut Idul Adha, saat sebagian keluarga berjuang untuk selamat dari kelaparan dan penyakit setelah mereka meninggalkan tempat tinggal mereka.

Obeid, yang berdiri bersama empat anaknya di samping tenda mereka di kamp pengungsi dalam negeri di pinggir Provinsi Aden, mengatakan bahwa tak ada tempat bagi kebahagiaan untuk menikmati Hari Raya tahun ini.

"Ini adalah Id pertama yang saya jalani tanpa keluarga tercinta. Perang melucuti hak kami untuk berada di dalam rumah kami guna menyambut Idul Adha secara damai dengan kebahagiaan seperti tahun-tahun lalu," katanya.