Myanmar bantah laporan PBB soal genosida terhadap Rohingya

Respons laporan PBB soal genosida, Myanmar menilai masyarakat internasional telah membuat tuduhan palsu.

Warga Rohingya terpaksa melarikan diri dari kampung halaman mereka di Rakhine, Myanmar, setelah mengalami serangkaian kekerasan. REUTERS/Jorge Silva

Juru bicara pemerintah Myanmar pada Selasa (28/8), menolak laporan tim penyelidik PBB yang menyerukan enam jenderal dituntut atas perbuatan genosida. Dia mengatakan masyarakat internasional telah membuat "tuduhan palsu".

Komentarnya itu muncul sehari setelah laporan PBB, yang untuk pertama kalinya organisasi itu secara eksplisit menyerukan agar pejabat Myanmar dihadapkan pada tuduhan genosida atas tindakan brutal terhadap muslim Rohingya tahun lalu.

"Sikap kami jelas dan saya ingin mengatakan dengan tajam bahwa kami tidak menerima resolusi apa pun dari Dewan Hak Asasi Manusia (PBB)," ungkap Zaw Htay, juru bicara utama pemerintah Myanmar dalam sebuah wawancara yang dipublikasikan di media pemerintah.

Zaw Htay menegaskan bahwa Myanmar tidak mengizinkan para peneliti PBB masuk ke negaranya. "Itu sebabnya kami tidak setuju dan tidak menerima resolusi apa pun yang dibuat oleh Dewan Hak Asasi Manusia."

Dia menambahkan bahwa negara itu memiliki "toleransi nol terhadap pelanggaran HAM" dan telah membentuk Komisi Penyelidikan untuk menanggapi "tuduhan palsu" yang dibuat oleh PBB dan "masyarakat internasional lainnya".