Retorika presiden Iran di Sidang Umum PBB ke-73 menargetkan Trump

Pidato presiden Iran yang menekankan kerja sama multilateralisme berbanding terbalik dengan retorika Trump yang menentangnya.

Presiden Iran Hassan Rouhani. IG/hrouhani

Presiden Iran Hassan Rouhani merupakan salah satu pemimpin dunia yang hadir dalam Sidang Umum PBB ke-73 di New York, Amerika Serikat. Politikus moderat berusia 69 tahun itu mendarat di Bandara Internasional John F. Kennedy pada Minggu (23/9) dan mendapat giliran menyampaikan pidatonya pada Selasa (25/9).

Mengawali pidatonya, Presiden Rouhani menyampaikan pesan kehadirannya di Sidang Umum PBB ke-73, yakni melestarikan kepentingan dan keamanan dunia dengan cara yang paling murah adalah mungkin melalui kerja sama dan koordinasi antar negara.

"Kelalaian atau ketidakefisienan lembaga internasional dapat membahayakan perdamaian dunia. Mereka yang mencari dominasi dan hegemoni adalah musuh perdamaian dan para pelaku perang," ujar Rouhani seperti dimuat dalam keterangan tertulis yang diterima Alinea.id, Rabu (26/9).

Retorika keras Rouhani menargetkan pemerintah Donal Trump. 

"Pemerintahan AS saat ini tampaknya bertekad untuk menjadikan semua lembaga internasional tidak efektif. Pemerintahan itu, menarik diri dari perjanjian multilateral yang diadopsi oleh Dewan Keamanan PBB, bertentangan dengan aturan dan norma hukum internasional ... Atas dasar dan kriteria apa kita bisa mengadakan perjanjian dengan pemerintah yang melakukan kesalahan seperti ini? Setiap pembicaraan harus dalam kerangka kerja dan koridor JCPOA serta resolusi DK PBB 2231, tidak melanggar keduanya dan kembali ke masa lalu," ungkap Presiden Rouhani.