CIA ingin menempatkan lebih banyak mata-mata di seluruh dunia

Direktur CIA menilai telah terjadi peralihan dari kontraterorisme ke spionase yang lebih tradisional terhadap negara prioritas strategis.

Ilustrasi / Pixabay

Gina Haspel, direktur perempuan pertama CIA menjelaskan, pihaknya tengah berupaya untuk memperluas kehadirannya di seluruh dunia untuk menghilangkan apa yang disebutnya 'celah intelijen' dan menyikapi ancaman yang berkembang dari sejumlah kekuatan besar seperti Rusia dan China.

Pada hari Senin (24/9), Haspel menyebutkan telah terjadi peralihan dari kontraterorisme ke spionase yang lebih tradisional terhadap negara prioritas strategis. Kebutuhan untuk mendapatkan intelijen yang lebih baik di negara rival AS saat ini maupun yang potensial adalah salah satu persoalan paling sulit yang dihadapi lembaga pimpinannya.

"Kami mempertajam fokus kami pada lawan," ujar Haspel saat berbicara di almamaternya di University of Louisville. Ini merupakan penampilan publik pertamanya sejak dilantik sebagai direktur CIA pada Mei lalu.

Haspel juga mengatakan, CIA akan meningkatkan jumlah petugas yang ditugaskan di luar negeri.

"Memiliki tapak asing yang lebih besar memungkinkan postur yang kuat," ucap Haspel.