

Tragedi Texas: Sungai yang biasanya tenang dan jernih berubah ganas, puluhan meninggal dunia

Texas Hill Country dikenal sebagai daerah wisata yang tenang, dengan sungai berair jernih dan lanskap perbukitan yang menjadi tujuan favorit keluarga setiap musim panas. Tapi pada Jumat pagi, kawasan ini berubah drastis. Hujan deras semalaman memicu banjir bandang yang menyapu pemukiman, lokasi perkemahan, dan jalur sungai, menyebabkan sedikitnya 24 orang meninggal dunia dan ratusan lainnya dievakuasi dalam operasi penyelamatan besar-besaran.
Camp Mystic, perkemahan Kristen yang berdiri di sepanjang Sungai Guadalupe di kota Hunt, menjadi salah satu lokasi terdampak terparah. Saat banjir datang pada dini hari, ratusan anak perempuan sedang tidur di kabin-kabin kayu yang berdiri di dekat sungai. Sebagian besar berhasil dievakuasi oleh tim penyelamat menggunakan helikopter dan perahu. Namun, lebih dari 20 gadis dari sekitar 750 peserta masih dilaporkan belum ditemukan hingga Jumat malam.
Elinor Lester, 13 tahun, adalah salah satu peserta yang berhasil dievakuasi. Ia dan teman-temannya dibangunkan sekitar pukul 01.30 oleh suara badai dan air yang masuk ke sekitar kabin. “Kami dibantu menyeberang jembatan dengan tali,” kata Elinor. “Airnya setinggi lutut. Setelah itu, kami diterbangkan satu per satu dengan helikopter.”
Di pusat reunifikasi yang didirikan di Ingram, suasana penuh ketegangan. Keluarga yang menunggu menyambut anggota keluarganya dengan tangis lega dan pelukan. Dua tentara tampak menggendong seorang nenek yang kesulitan turun dari kendaraan. Di belakangnya, seorang wanita dalam kaus oblong dan celana pendek membawa anjing kecil putih di pelukannya. Seorang anak perempuan dengan kaus bertuliskan “Camp Mystic” berdiri dalam genangan air, menangis dalam pelukan ibunya.
Tidak jauh dari pusat banjir, Matthew Stone, warga Kerrville, menceritakan bagaimana ia membantu proses evakuasi. Polisi menggunakan perahu dayung miliknya untuk menyelamatkan seorang tetangga. Di tengah proses itu, mereka sempat mendengar suara samar dari arah air yang tinggi. “Kami pikir seseorang berteriak ‘tolong’, tapi kami tidak bisa melihat siapa pun,” ujarnya.
Barry Adelman, 54 tahun, warga lainnya, mengatakan keluarganya yang terdiri dari tiga generasi terjebak di rumah tiga lantai milik mereka. Air naik dengan cepat hingga memaksa semua penghuni naik ke loteng. Termasuk neneknya yang berusia 94 tahun dan cucu berusia 9 tahun.
“Air mulai masuk ke lantai atas sebelum akhirnya surut,” katanya. “Saya harus meyakinkan cucu saya bahwa semuanya akan baik-baik saja, meski saya sendiri tidak yakin.”
Menurut Layanan Cuaca Nasional, permukaan air Sungai Guadalupe naik enam meter hanya dalam waktu sekitar dua jam. Di Hunt, alat pengukur rusak setelah mencatat ketinggian nyaris sembilan meter. Ahli meteorologi Bob Fogarty menjelaskan bahwa hujan lebat memang diperkirakan, namun volume air yang turun melebihi proyeksi. "Airnya mengalir sangat cepat. Banyak orang tidak menyadari seberapa berbahayanya sampai air sudah masuk ke rumah mereka," katanya.
Peringatan banjir memang telah dikeluarkan sebelumnya, namun belum menjangkau seluruh penduduk. Beberapa warga mengaku tidak menerima peringatan darurat di ponsel mereka. Hakim daerah Kerr County, Rob Kelly, mengatakan tidak ada sistem peringatan darurat lokal yang aktif saat kejadian. Ketika ditanya soal kurangnya antisipasi, ia menjawab, “Yakinlah, tidak seorang pun tahu banjir seperti ini akan datang.”
Gubernur Texas, Dan Patrick, menyampaikan bahwa setidaknya 400 petugas dikerahkan ke lapangan, termasuk tim penyelamat dengan 14 helikopter dan 12 drone. Beberapa korban ditemukan bertahan di atas pohon, menunggu pertolongan. “Tim di lapangan melakukan segala yang mereka bisa untuk menyelamatkan orang-orang,” ujar Patrick.
Texas Hill Country memang bukan wilayah asing bagi banjir. Bahkan, kawasan ini disebut sebagai salah satu koridor banjir bandang paling berbahaya di Amerika Serikat. Austin Dickson, CEO Community Foundation of the Texas Hill Country, mengatakan bahwa struktur tanah perbukitan di wilayah tersebut tidak menyerap air dengan baik. “Begitu hujan turun, air langsung mengalir deras ke sungai,” katanya.
Dickson juga menyoroti bahwa sektor wisata menjadi tulang punggung ekonomi lokal. Perkemahan musim panas seperti Camp Mystic telah menjadi bagian dari budaya Texas selama beberapa dekade. Di sepanjang sungai antara Hunt dan Ingram, banyak terdapat rumah liburan, kabin, dan tempat persewaan yang dibangun dekat aliran air. "Sungai ini biasanya tenang dan jernih," kata Dickson. "Inilah daya tariknya, tapi juga risikonya."
Seiring air mulai surut, tantangan baru muncul: mengidentifikasi korban, menghitung kerusakan, dan merencanakan pemulihan. Bagi banyak keluarga, kepastian tentang nasib anggota keluarganya menjadi hal paling mendesak. Posko reunifikasi dan hotline darurat tetap siaga untuk menampung informasi dan laporan orang hilang.
Texas Hill Country hari ini menghadapi masa sulit. Tapi di antara puing-puing perkemahan dan jalanan berlumpur, ada pula kisah solidaritas, kerja sama, dan upaya penyelamatan yang terus berjalan. Banjir ini mungkin membawa luka, tapi juga menyingkap pentingnya kesiapsiagaan di kawasan yang rentan bencana. (timescolonist)


Tag Terkait
Berita Terkait
Kebakaran hutan hancurkan tempat bersejarah di Grand Canyon
Cuaca panas ekstrem Grand Canyon kembali makan korban pendaki
Alligator Alcatraz diresmikan Donald Trump, tempat apa itu?
Disebut komunis gila oleh Trump, siapa Zohran Mamdani?

