Kota-kota di Asia hadapi tantangan pangan yang semakin meningkat

Tanpa perencanaan yang inklusif, berkelanjutan, dan peka terhadap gizi maka isu kekurangan gizi tidak akan mencapai solusi.

Ilustrasi / Pixabay

Ratusan juta anak-anak dan orang dewasa di kota-kota di Asia yang berkembang pesat mengalami kekurangan gizi. Mereka akan tetap dalam kondisi demikian tanpa perencanaan yang inklusif, berkelanjutan, dan peka terhadap gizi. Hal tersebut disampaikan oleh pejabat PBB pada Jumat (2/11).

Wilayah Asia Pasifik memiliki tingkat urbanisasi tertinggi di dunia. Kawasan yang sama juga menjadi rumah bagi lebih dari separuh dari 821 juta orang yang kekurangan gizi di dunia. Demikian laporan empat badan PBB yang dirilis di Bangkok.

"Kemajuan dalam mengurangi kekurangan gizi telah sangat melambat," ungkap kepala regional Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO), Dana Anak-Anak (UNICEF), Program Pangan Dunia (WFP), dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

"Ketika migrasi dari pedesaan ke perkotaan terus berlanjut, terutama yang melibatkan keluarga miskin, kekurangan gizi di perkotaan merupakan tantangan yang dihadapi banyak negara," kata mereka.

Garam, lemak, gula