AS sah terapkan sanksi terberat untuk Iran

Presiden Iran Hassan Rouhani menyebut sanksi AS sebagai perang ekonomi.

Ilustrasi / Pixabay

Pada Senin (5/11), pemerintahan Donald Trump resmi menjatuhkan kembali sanksi terhadap Iran. Amerika Serikat melukiskannya sebagai yang terberat yang pernah mendera Teheran.

Ada pun Presiden Iran Hassan Rouhani menyebut sanksi AS sebagai perang ekonomi. Dengan percaya diri dia mengatakan, negaranya akan menang.

Paket sanksi ekonomi yang dikenakan terhadap Iran oleh AS adalah bagian paling penting dari keputusan Trump pada Mei lalu untuk meninggalkan Kesepakatan Nuklir Iran 2015. Trump menyebut pakta itu sebagai bencana. 

Industri minyak, ekspedisi, dan perbankan Iran dapat mengalami pukulan yang signifikan dan mata uang Iran yang melemah dapat terpuruk lebih jauh akibat sanksi yang menurut Trump bertujuan untuk menghentikan tindakan Iran di Timur Tengah yang tidak dapat diterima. 

"Bagi Iran, di beberapa area, itu akan membuat segalanya jauh lebih sulit jika tidak bisa disebut mustahil," ungkap Farhad R. Alavi, managing partner dari Akrivis Law Group, sebuah perusahaan Washington yang mengkhususkan diri dalam sanksi dan hukum ekspor. "Pendapatan akan turun dan biaya akan naik."