Reggae asal Jamaika jadi warisan budaya tak benda UNESCO

Di Jamaika, genre musik reggae dikaitkan dengan suara bagi kaum tertindas.

Ilustrasi / Pixabay

Musik reggae saat ini telah menyebar ke seluruh penjuru dunia. Dari pinggir pantai-pantai di Asia hingga kamar-kamar asrama di negeri asalnya, Jamaika.

Genre musik yang berkembang pada tahun 1960 tersebut kini telah ditambahkan ke daftar warisan budaya tak benda dunia yang dilindungi oleh UNESCO, organisasi pendidikan, keilmuan, dan kebudayaan PBB.

Reggae meraih pengakuan internasional lewat musisi seperti Toots and the Maytals dan Bob Marley. Di Jamaika, genre musik ini dikaitkan dengan suara bagi kaum tertindas.

Lewat pengakuan UNESCO, reggae kini bergabung dengan lebih dari 399 warisan budaya tak benda lain dari seluruh dunia, seperti seni flamenco dari Spanyol dan yoga dari India.

"Reggae berfungsi sebagai pengantar komentar sosial, sebagai pengalaman katarsis, sarana pemujian yang tidak berubah, dan musik ini terus memberikan suaranya untuk semua," ungkap UNESCO.