sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

UNESCO tetapkan 3 cagar biosfer baru di Indonesia

Saat ini Indonesia memiliki 19 cagar biosfer.

Ayu mumpuni
Ayu mumpuni Sabtu, 31 Okt 2020 15:22 WIB
UNESCO tetapkan 3 cagar biosfer baru di Indonesia

The United Nation Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) menetapkan 24 Cagar Biosfer baru. Tiga di antaranya berada di Indonesia.

Tiga cagar biosfer baru itu adalah Bunaken Tangkoko Minahasa seluas 746.412,54 hektare (ha), cagar biosfer Karimunjawa Jepara Muria seluas 1.236.083,97 ha, dan cagar biosfer Merapi Merbabu Menoreh seluas 254.876,75 ha.

Cagar biosfer baru itu ditetapkan dalam sidang ke-32 International Co-ordinating Council of the Man and the Biosphere Programme (ICC MAB) UNESCO, Rabu (28/10). Sidang tersebut digelar secara daring oleh Sekretariat MAB UNESCO, Paris.

Direktur Eksekutif Komite Nasional Program MAB Indonesia Y Purwanto menyebut, tiga cagar biosfer baru itu memiliki total lahan seluas 2.237.373,26 ha. Dengan penambahan tiga cagar biosfer baru, Indonesia memiliki 19 Cagar Biosfer seluas 29.901.729,259 ha.

“Dengan demikian, kini Indonesia memiliki 19 Cagar Biosfer seluas 29.901.729,259 ha yang menjadi bagian dari World Network of Biosphere Reserves (WNBR),” kata Purwanto dalam keterangan resminya, Sabtu (31/10).

Purwanto menjelaskan, konsep cagar biosfer adalah mengelola suatu kawasan untuk mengharmonisasikan antara kebutuhan konservasi keanekaragaman hayati, sosial, ekonomi yang berkelanjutan dan kecukupan dukungan logistik di mana kawasan konservasi merupakan core areanya. 

Dia menyatakan, luas kawasan konservasi yang menjadi core area atau area inti cagar biosfer adalah 5.261.133,42 ha, atau sebesar lebih dari 20% dari total luas kawasan cagar biosfer. 

"Pembangunan dan pengembangan cagar biosfer Indonesia dapat menjadi sarana untuk melaksanakan komitmen bangsa Indonesia dalam melaksanakan berbagai konvensi terkait dengan lingkungan hidup, keanekaragaman hayati, dan perubahan iklim," tuturnya.

Sponsored

Capaian penambahan tiga cagar biosfer baru tersebut, sambung dia, merupakan prestasi Indonesia yang dimotori oleh Komite Nasional MAB UNESCO Indonesia dan didukung oleh Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), pemerintah Provinsi Sulawesi Utara dan enam Pemerintah Kabupaten/Kota.

Pemerintah kabupaten dan kota yang mendukung keberhasilan tersebut antara lain Kabupaten Minahasa Selatan, Kabupaten Minahasa Utara, Kota Manando, Kota Bitung dan Kota Tomohon (Cagar Biosfer Bunaken Tangkoko Minahasa); Provinsi Jawa Tengah, khususnya Kabupaten Jepara, Kabupaten Kudus, dan Kabupaten Pati (Cagar Biosfer Karimunjawa Jepara Muria); Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, khususnya Kabupaten/Kota Kabupaten Klaten, Boyolali, Purworejo, Salatiga, Semarang, Kota Magelang dan Kota Salatiga; serta Daerah Istimewa Yogyakarta khususnya Kabupaten Sleman dan Kulon Progo (Cagar Biosfer Merapi Merbabu Menoreh).

Berita Lainnya
×
tekid