Calon permaisuri Jepang ungkap kegelisahannya jelang naik takhta

Putri Masako akan menjadi permaisuri Jepang pada 1 Mei 2019, ketika suaminya Pangeran Naruhito menaiki Takhta Krisan.

Putri Masako dan suaminya Pangeran Naruhito. / Badan Rumah Tangga Kekaisaran Jepang

Pada hari ulang tahun terakhirnya sebelum menjadi permaisuri tahun depan, Putri Masako mengungkapkan keinginannya untuk mendedikasikan dirinya bagi kebahagiaan rakyat Jepang.

"Memikirkan hari-hari mendatang, saya terkadang merasa tidak mudah tentang sejauh mana saya akan mampu melayani rakyat. Namun, saya akan berusaha untuk melakukan yang terbaik sehingga saya dapat berkontribusi bagi kebahagiaan mereka," ungkap Putri Masako dalam sebuah keterangan resmi yang dirilis oleh Badan Rumah Tangga Kekaisaran untuk menandai ulang tahunnya ke-55 pada Minggu (9/12).

Putri Masako akan menjadi permaisuri pada 1 Mei, ketika suaminya Pangeran Naruhito menaiki Takhta Krisan setelah abdikasi Kaisar Akihito pada 30 April.

Dalam pernyataannya, Putri Masako juga menyinggung soal gangguan penyesuaian yang dipicu stres, yang telah dideritanya selama 15 tahun terakhir. Perempuan yang meraih gelar sarjana di bidang ekonomi secara magna cum laude dari Harvard University dan pasca-sarjana hubungan internasional dari University of Oxford ini menjelaskan bahwa kondisinya perlahan membaik.

"Saya senang karena sekarang saya dapat melakukan lebih banyak tugas resmi dibanding sebelumnya," sebut Putri Masako.