Paris berbenah diri usai kerusuhan terburuk dalam satu dekade

Presiden Prancis Emmanuel Macron menegaskan akan menindak tegas mereka yang rusuh dalam unjuk rasa pada Sabtu (1/12).

Presiden Emmanuel Macron saat bertemu dengan petugas pemadam kebakaran pasca-demonstrasi berujung rusuh. IG/@emmanuelmacron

Presiden Prancis Emmanuel Macron  pada hari Minggu (2/12) meminta adanya evaluasi langkah pengamanan protes.

Permintaan tersebut muncul sehari setelah demonstrasi di Paris yang menentang peningkatan pajak dan harga bahan bakar minyak (BBM) berubah menjadi kerusuhan perkotaan terburuk di negara itu selama satu dekade terakhir.

Beberapa jam setelah dia tiba di Paris dari KTT G-20 di Argentina, Macron mengadakan pertemuan darurat di Istana Elysee selagi para kru bekerja untuk menyingkirkan mobil hangus, pecahan kaca, dan coretan dari Champ-Elysees Avenue dan situs terkenal lainnya di Paris.

Hingga hari Minggu, kepolisian Paris mengatakan sebanyak 133 orang cedera, termasuk 23 petugas polisi, ketika massa mengacaukan jalanan di ibu kota pada hari Sabtu (1/12).

Petugas kepolisian menembakkan gas air mata dan menggunakan meriam air untuk meredakan kekerasan ketika para pengunjuk rasa membakar mobil, memecahkan kaca jendela, menjarah toko, dan mencoret Arc de Triomphe dengan cat semprot.