100 tahun pembantaian Amritsar, Inggris tidak kunjung minta maaf

Pembantaian Amritsar terjadi pada 13 April 1919, saat seorang jenderal Inggris memerintahkan penembakan terhadap para demonstran India.

Jalan menuju pintu masuk Jallianwalla Bagh. Wikipedia/Public Domain

Winston Churchill menyebut pembantaian para demonstran India pada 1919 mengerikan. Ratu Elizabeth mencapnya sebagai bekas luka yang memalukan dalam sejarah hubungan Inggris-India.

Pada Februari, anggota parlemen Inggris mengadakan debat penuh pertama tentang pembantaian tersebut. Beberapa mendesak permintaan maaf, dengan alasan bahwa itu merupakan langkah penting menuju pemulihan. Debat yang sama berlangsung kembali pada Selasa (9/4), beberapa hari jelang peringatan seabad tragedi itu.

Namun, PM Theresa May pada Rabu (10/4) hanya menuturkan, "Kami sangat menyesal atas apa yang terjadi dan penderitaan yang ditimbulkan."

Dia menambahkan bahwa hubungan Inggris dan India saat ini adalah kolaborasi kemitraan, kemakmuran dan keamanan.

Harsimrat Kaur Badal, seorang menteri di pemerintahan PM Narendra Modi menolak pernyataan May dan menuntut permintaan maaf penuh dari Inggris.