Status otonomi khusus dicabut, aksi protes meluas di Kashmir

Sejak 5 Agustus setidaknya terjadi 500 demonstrasi dan insiden di Kashmir.

Seorang pria berjalan melewati blokade yang dipasang warga untuk mencegah polisi India memasuki wilayah mereka saat pembatasan di Srinagar, Rabu (21/8). ANTARA FOTO/REUTERS/Adnan Abidi.

Setidaknya telah terjadi 500 insiden protes di Kashmir, sejak Perdana Menteri Narendra Modi mencabut status otonomi khusus negara bagian itu pada 5 Agustus silam dan memberlakukan pengetatan militer.

India membatasi pergerakan warga di Kashmir dengan menerapkan jam malam serta memutus akses komunikasi dan internet. Pemerintah juga mengerahkan puluhan ribu pasukan untuk memperkuat 500.000 personel yang sudah berbasis di wilayah sengketa itu.

Namun, protes tetap terjadi, termasuk di Srinagar, polisi menggunakan peluru karet dan gas air mata untuk membubarkan massa.

Pada Rabu (28/8), seorang pejabat Kashmir mengatakan setidaknya 500 demonstrasi dan insiden pelemparan batu telah terjadi sejak 5 Agustus. Lebih dari setengahnya berlangsung di Srinagar.

Oleh karena aksi kekerasan tersebut, sebanyak 100 warga sipil, 300 personel polisi dan 100 pasukan paramiliter menderita luka-luka.