Angka kematian akibat Covid-19 di Prancis jadi 20.265

Total fatalitas akibat Covid-19 lebih tinggi dibanding jumlah kematian yang dipicu gelombang panas pada 2003, yakni 19.000.

Petugas medis dengan alat pelindung diri beristirahat di tengah pemindahan pasien Covid-19 dari Starsbourg, Prancis, menuju Jerman dan Swiss pada Senin (30/3). ANTARA FOTO/REUTERS/Christian Hartmann

Prancis mengumumkan bahwa pada Senin (20/4), total kematian akibat coronavirus jenis baru mencapai 20.265. Dengan demikian, negara itu menduduki urutan keempat sebagai pemilik fatalitas tertinggi setelah Italia, Spanyol, dan Amerika Serikat.

"Hari ini, negara kita mencatat rekor yang simbolis dan sangat menyakitkan," kata Kepala Kesehatan Masyarakat Prancis Jerome Salomon dalam jumpa pers. "Pandemik ini sangat mematikan dan belum berakhir."

Dari total 20.265 pasien meninggal, 12.513 meninggal di rumah sakit dan sisanya di panti jompo.

Salomon menyebut, total fatalitas akibat Covid-19 lebih tinggi daripada jumlah kematian yang dipicu gelombang panas pada 2003, yakni 19.000.

Dia menuturkan, jumlah pasien yang dirawat di unit perawatan intensif (ICU) telah turun selama 12 hari berturut-turut menjadi 5.683, yang terendah sejak 31 Maret. Menurut dia, hal tersebut menunjukkan bahwa lockdown atau karantina wilayah skala nasional memiliki efek positif dalam mengekang penyebaran Covid-19.