Angka kematian global akibat coronavirus naik jadi 1.357

Saat ini telah lebih dari 60.000 orang di seluruh dunia terinfeksi coronavirus jenis baru.

Petugas medis dengan pakaian pelindung merawat pasien di Wuhan, Provinsi Hubei, China, Rabu (5/2). ANTARA FOTO/China Daily via REUTERS

Lebih dari 240 korban tewas baru akibat coronavirus jenis baru tercatat di Provinsi Hubei, China, pada Rabu (12/2). Jumlah itu membuat angka kematian global meningkat jadi 1.357, termasuk masing-masing satu kematian di luar China daratan yakni di Hong Kong dan Filipina.

Selain itu, ada peningkatan tajam dari jumlah kasus terinfeksi menjadi lebih dari 60.000 di seluruh dunia. Lebih dari 14.000 kasus di antaranya merupakan kasus baru yang terkonfirmasi di Provinsi Hubei per Rabu.

Provinsi yang menyumbang lebih dari 80% keseluruhan kasus coronavirus di China itu kini menerapkan metode baru untuk mendiagnosis. Sekarang orang-orang yang memperlihatkan gejala coronavirus dan memiliki hasil tomografi terkomputasi (CT) yang menunjukkan infeksi paru-paru akan digolongkan dalam kasus terinfeksi.

Komisi Kesehatan Provinsi Hubei mengatakan, menggunakan CT scan untuk mendeteksi infeksi paru-paru akan membantu pasien menerima pengobatan sesegera mungkin dan meningkatkan peluang pemulihan. Sejauh ini, metodologi baru tersebut baru digunakan di provinsi itu.

Hubei sebelumnya hanya menyatakan infeksi dapat dikonfirmasi melalui tes RNA yang bisa memakan waktu hingga berhari-hari sehingga menunda pengobatan bagi pasien.