Anwar Ibrahim tak masalah menunggu lebih lama untuk jadi PM

Peralihan kekuasaan dari Mahathir Mohamad ke Anwar Ibrahim seharusnya berlangsung pada Mei.

Mantan Wakil PM Malaysia Anwar Ibrahim. Twitter/@anwaribrahim

Anwar Ibrahim pada Kamis (6/2) mengatakan, dia siap menunggu enam bulan lagi melebihi batas waktu yang disepakati pada Mei untuk mengambil alih kursi perdana menteri dari Mahathir Mohamad. Anwar menekankan bahwa dirinya memiliki cukup dukungan di parlemen.

Dengan memimpin koalisi Pakatan Harapan, Mahathir bergandengan tangan dengan mantan musuh-musuhnya, termasuk Anwar, pada Pemilu 2018. Langkah itu demi menjatuhkan Najib Razak, yang terseret skandal 1MDB. 

Mahathir telah berjanji akan menyerahkan jabatan perdana menteri kepada Anwar dalam waktu dua tahun sejak hasil pemilu diumumkan. Namun, belakangan Mahathir mengatakan dia akan bertahan sampai setidaknya November setelah Malaysia melaksanakan tugasnya sebagai tuan rumah KTT APEC.

Politikus kawakan usia 94 tahun itu juga mengatakan bahwa Anwar harus mengamankan mayoritas parlemen untuk menduduki kursi perdana menteri.

"Anda sudah menunggu 20 tahun, jadi memperpanjang enam bulan sebenarnya bukan persoalan," kata Anwar kepada Reuters, seraya mengungkapkan keyakinan bahwa sekutunya di koalisi akan berdiri di belakangnya, seperti yang terjadi pada Mahathir saat ini.