Arab Saudi dan UEA janji tetap solid soal Yaman

Hubungan kedua sekutu ini dikabarkan retak menyusul penarikan pasukan UEA dari Yaman.

Anggota pasukan separatis Yaman selatan, yang didukung UEA, berpose di tank, Sabtu (10/8). ANTARA FOTO/REUTERS/Fawaz Salman

Arab Saudi dan Uni Emirat Arab pada Senin (26/8) berjanji untuk menjaga koalisi mereka dalam melawan pemberontak Houthi di Yaman. Sebelumnya, UEA telah mengumumkan penarikan pasukannya dari Yaman.

Komunike bersama itu diumumkan ketika Houthi meluncurkan setidaknya enam rudal balistik dan dua serangan pesawat tanpa awak ke Arab Saudi di tengah kabar keretakan Riyadh dan Abu Dhabi.

Pernyataan yang disampaikan oleh kantor berita UEA dan Arab Saudi menyebutkan, upaya politik, militer, bantuan dan pembangunan kedua negara akan berlanjut. Disampaikan pula bahwa keduanya menolak dan mengutuk tuduhan dan kampanye pencemaran nama baik yang menargetkan UEA sejak keputusannya pada Juni untuk mulai menarik pasukannya dari Yaman.

UEA belum secara terbuka mengakui berapa banyak pasukannya yang ditarik dari Yaman. Namun, para pejabat Yaman menuturkan bahwa kekuatan pasukan UEA turun sebanyak 75% dari sekitar 10.000 tentara.

Penarikan pasukan UEA terjadi di tengah ketegangan yang meningkat antara Iran dan AS pascaruntuhnya kesepakatan nuklir Iran 2015. Ini dinilai menunjukkan kekhawatiran Abu Dhabi soal pecahnya konflik bersenjata sehingga penting menyiagakan pasukan di dalam negeri.