Amerika Serikat melakukan serangan udara di pelabuhan minyak Ras Isa di Yaman Jumat pagi. Media yang berafiliasi dengan Houthi, serbuan itu menewaskan sedikitnya 33 orang dan disebut sebagai salah satu serangan paling mematikan di negara itu oleh pasukan AS.
TV Al Masirah mengatakan serangan pada Jumat pagi itu juga melukai 80 orang.
Militer AS mengatakan serangan itu dilakukan untuk memutus sumber bahan bakar bagi pejuang Houthi, dan Washington mengatakan akan terus menyerang lokasi Houthi di Yaman hingga kelompok itu mengakhiri serangannya terhadap pengiriman di Laut Merah.
Kelompok Houthi, atau dikenal sebagai Ansar Allah, merupakan kelompok bersenjata Syiah Zaydi yang berasal dari Yaman utara. Didirikan pada 1990-an oleh keluarga al-Houthi, kelompok ini awalnya merupakan gerakan keagamaan dan sosial. Namun, sejak merebut ibu kota Yaman, Sana'a, pada 2014, Houthi telah berkembang menjadi kekuatan militer dan politik yang signifikan di Timur Tengah.
Dalam beberapa tahun terakhir, Houthi telah memperluas pengaruhnya di kawasan Timur Tengah. Mereka dikenal karena serangan terhadap kapal-kapal di Laut Merah dan Teluk Aden, yang mengganggu jalur perdagangan global. Serangan ini sering dikaitkan dengan solidaritas terhadap Palestina dan sebagai bagian dari "Poros Perlawanan" bersama kelompok seperti Hamas dan Hizbullah.
Amerika Serikat dan sekutunya telah menanggapi aktivitas Houthi dengan serangan udara, terutama setelah serangan terhadap kapal-kapal di Laut Merah. Presiden AS Donald Trump menyatakan bahwa tindakan militer akan terus dilakukan hingga Houthi menghentikan serangan mereka.