Kesepakatan gencatan senjata telah dicapai antara Amerika Serikat dan pemberontak Houthi di Yaman. Oman menjadi penengah kesepakatan tersebut.
"Tidak ada pihak yang akan menyerang pihak lain... untuk memastikan kebebasan navigasi dan kelancaran arus pengiriman komersial internasional" di Laut Merah, kata Menteri Luar Negeri Oman Badr Albusaidi.
Hal ini terjadi setelah Presiden AS Donald Trump menyatakan bahwa AS akan berhenti menyerang Houthi setelah kelompok tersebut berjanji untuk berhenti mengganggu jalur pelayaran penting di Timur Tengah.
Komitmen pemberontak Houthi untuk menghentikan serangan
Setelah bertemu dengan Perdana Menteri Kanada Mark Carney, Presiden Trump mengatakan bahwa Houthi telah meminta perdamaian.
"Mereka berkata, jangan bom kami lagi dan kami tidak akan menyerang kapal-kapal kalian," katanya, tanpa merinci pesan dari Houthi.
Pengumuman Trump muncul di tengah ketegangan yang terus berlanjut setelah serangan rudal Houthi di dekat Bandara Ben Gurion Israel pada hari Minggu, yang menyebabkan serangan udara Israel di pelabuhan Hodeidah Yaman dan bandara Sanaa.
Houthi telah menembakkan rudal dan drone sejak 2023
Situasi semakin memburuk dengan serangan udara militer Israel di bandara utama Yaman di Sanaa pada hari Selasa, yang kedua dalam dua hari.
Pentagon melaporkan minggu lalu bahwa serangan AS telah menghantam lebih dari 1.000 lokasi di Yaman sejak pertengahan Maret.
Sejak akhir 2023, Houthi telah meluncurkan rudal dan drone ke kapal-kapal di jalur perdagangan penting di tengah perang Israel-Hamas, dengan mengklaim bertindak sebagai bentuk solidaritas dengan Palestina.(newsbytes)