Menlu Rusia: AS anggap Rusia sebagai hambatan mendirikan dunia unipolar

Dia menilai, prioritas utama Barat bukanlah membela rezim Ukraina, yang ia gambarkan sebagai "alat tawar-menawar" belaka.

Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov. Foto: sputniknews.com/

Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov mengatakan, sanksi Barat terbaru terhadap Rusia telah disiapkan sejak lama dan tidak mungkin dicabut.

"Kecepatan mereka dan volumenya menunjukkan bahwa sanksi itu tidak dibuat dalam semalam. Sanksi ini tidak mungkin dicabut," kata Lavrov dalam sebuah wawancara dengan penyiar Prancis TF1.

Lavrov mencatat, setelah pengungkapan ini, jelas bahwa prioritas utama Barat bukanlah membela rezim Ukraina, yang ia gambarkan sebagai "alat tawar-menawar" belaka, tetapi tentang membatasi perkembangan Rusia. Menurut diplomat itu, AS menganggap Rusia sebagai hambatan untuk tujuannya mendirikan dunia unipolar-sebuah visi “yang diproklamirkan Washington dengan persetujuan Eropa.”

Menurutnya, Barat juga acuh tak acuh terhadap fakta bahwa Ukraina secara terbuka menolak untuk mematuhi resolusi Dewan Keamanan PBB yang mendesak implementasi Minsk Accords yang ditandatangani oleh Prancis dan Jerman.

Pada saat yang sama, Lavrov mencatat bahwa membebaskan Donbass tetap menjadi prioritas utama.