AS: Inggris berkesempatan untuk tinjau kembali soal Huawei

AS mengklaim ada risiko China dapat mengeksploitasi peralatan Huawei untuk melakukan pengintaian.

Seorang wanita menghadiri konferesi "2020, The Year of 5G for Europe" di Pusat Transparansi Keamanan Siber Huawei di Brussels, Belgia, Kamis (16/1). ANTARA FOTO/REUTERS/Yves Herman

Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Mike Pompeo mengatakan bahwa informasi dari Amerika Serikat seharusnya hanya melewati jaringan tepercaya. Pompeo akan bertatap muka dengan Menteri Luar Negeri Inggris Dominic Raab pada Rabu (29/1), satu hari setelah London memutuskan mengizinkan keterlibatan Huawei dalam pengembangan jaringan 5G mereka.

Pompeo menyatakan bahwa pihaknya belum jelas tentang implikasi praktis dari keputusan Inggris dan dia ingin membahas hal ini dengan Raab.

"Kami akan mengevaluasi apa yang dilakukan Inggris. Sedikit tidak jelas apa persinya yang akan mereka izinkan dan tidak izinkan. Jadi, kami membutuhkan waktu untuk mengevaluasinya," ujar Pompeo dalam perjalanannya ke Inggris.

"Tetapi pandangan kami adalah kita harus memiliki sistem Barat dengan aturan Barat, dan informasi yang dibagikan AS seharusnya hanya melewati jaringan tepercaya, dan kami akan memastikan itu."

Ketika didesak soal apakah AS akan mengurangi kerja sama berbagi intelijen dengan Inggris, Pompeo mengatakan itu akan bergantung pada bagaimana Inggris mengimplementasikan keputusannya. Namun, Pompeo menuturkan bahwa ada peluang bagi Inggris untuk berubah pikiran.