AS luncurkan pesawat antariksa untuk tabrak asteroid agar tak menghantam Bumi

Dart kemudian akan menabrak Dimorphos dengan kecepatan sekitar 15.000 mph (24.140 km/jam).

Ilustrasi. Pixabay

Lembaga antariksa Amerika Serikat NASA di California berhasil meluncurkan pesawat antariksa yang bermisi menabrak asteroid agar tidak menghantam bumi Selasa (23/11) malam waktu setempat. Peluncuran pesawat itu adalah bagian dari misi NASA untuk mendemonstrasikan sistem pertahanan bumi pertama di dunia yang dirancang untuk membelokkan asteroid dari jalurnya menabrak bumi.

Dilansir BBC, pesawat antariksa yang diberi nama Pesawat Dart ini meluncur Selasa (23/11) pukul 22.21 waktu Amerika Serikat dari Pangkalan Angakatan Ruang Angkasa Amerika Serikat. Pesawat dibawa dengan roket Falcon 9 milik Space X. Pesawat akan menabrak objek yang disebut Dimorphos untuk melihat seberapa besar kecepatan dan jalurnya dapat diubah.

Setelah Dart diluncurkan, pertama-tama ia akan lepas dari gravitasi Bumi, mengikuti orbitnya sendiri mengelilingi matahari.Pesawat itu kemudian akan dua asteroid dalam satu orbit saat mendekat dalam jarak 6,7 juta mil dari Bumi pada September 2022. Dart kemudian akan menabrak Dimorphos dengan kecepatan sekitar 15.000 mph (24.140 km/jam). Tabrakan itu akan mengubah kecepatan objek menjadi sepersekian milimeter per detik dan pada gilirannya akan mengubah orbit di sekitar asteroid.

Jika bongkahan puing kosmik berukuran beberapa ratus meter itu bertabrakan dengan bumi, akan ada ancaman kehancuran seluas benua. "Dart hanya akan mengubah periode orbit Dimorphos dalam jumlah kecil. Dan hanya itu yang diperlukan jika asteroid sudah ditemukan sebelumnya," kata Kelly Fast, dari kantor koordinasi pertahanan planet NASA.

Asteroid diibaratkan bongkahan-bongkahan bangunan sisa tata surya yang sebenarnya tidak membawa ancaman kepada bumi. Namun, ketika jalur batu ruang angkasa yang mengelilingi matahari berpapasan dengan jalur bumi maka kedua objek itu bisa bertemu pada saat yang sama dan tabrakan dapat terjadi.