AS tolak gabung WHO kembangkan vaksin Covid-19

Gedung Putih tuding WHO sangat dipengaruhi China

Presiden Donald Trump saat akan memberi pengarahan harian di Gedung Putih, Washington, Amerika Serikat, Rabu (15/4)/ANTARA FOTO/REUTERS/Leah Millis.

Pemerintahan Presiden Amerika Serikat Donald Trump menyatakan tidak akan bergabung dalam upaya kerja sama internasional untuk mengembangkan dan mendistribusikan vaksin Covid-19. Hal itu dilakukan karena AS mengaku tidak mau terkendala oleh organisasi multilateral seperti Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Hingga saat ini sudah lebih dari 150 negara tergabung dalam Fasilitas Akses Global Vaksin Covid-19 (COVAX).

Keputusan Gedung Putih tersebut pertama kali dilaporkan oleh Washington Post, menyusul langkah mereka untuk menarik AS keluar dari WHO pada awal Juli. Presiden Trump mengklaim WHO membutuhkan reformasi dan sangat dipengaruhi oleh China.

Upaya kerja sama yang diprakarsai WHO tersebut, akan memungkinkan sejumlah negara untuk memanfaatkan portofolio vaksin potensial untuk memastikan warganya dapat segera mendapat akses terhadap vaksin manapun yang dianggap efektif.

WHO mengatakan, bahkan pemerintah yang membuat kesepakatan dengan produsen vaksin akan mendapat manfaat jika bergabung dengan COVAX. Pasalnya, upaya kerja sama itu akan menyediakan vaksin cadangan jika kesepakatan yang dibuat melalui kesepakatan bilateral dengan produsen tidak berhasil.