AS uji rudal jelajah, Rusia dan China protes

AS menyatakan bahwa uji coba rudalnya ditujukan untuk mengirim pesan kepada China, Rusia atau Korea Utara.

Ilustrasi / Pixabay

Rusia dan China meminta Dewan Keamanan PBB untuk bertemu pada Kamis (22/8) terkait dengan pernyataan pejabat Amerika Serikat soal rencana mereka untuk mengembangkan dan menempatkan rudal jarak menengah.

Moskow dan Beijing ingin 15 anggota DK PBB bersidang di bawah agenda ancaman terhadap perdamaian dan keamanan internasional. Selain itu, keduanya juga meminta agar kepala urusan pelucutan senjata PBB Izumi Nakamitsu untuk memberi pengarahan singkat kepada mereka.

Pada Senin (19/8), Pentagon mengatakan bahwa mereka telah melakukan uji coba rudal jelajah yang dikonfigurasi secara konvensional yang mencapai sasarannya setelah terbang lebih dari 500 km. Ini merupakan tes perdana sejak Negeri Paman Sam hengkang dari Traktat Pembatasan Senjata Nuklir Jarak Menengah (INF).

Menteri Pertahanan AS Mark Esper pada Rabu (21/8) menuturkan bahwa uji coba tersebut ditujukan untuk mengirim pesan kepada China, Rusia atau Korea Utara. Dia mengindikasikan bahwa kekhawatiran utama adalah Tiongkok. 

"Kami ingin memastikan bahwa kami ... memiliki kapabilitas untuk mencegah perilaku buruk China," kata Esper.