Pascademo berdarah, Aung San Suu Kyi jalani persidangan

Junta militer masih ngotot menjegal kemimpinan Aung San Suu Kyi.

Aung San Suu Kyi (kiri) dalam audiensi publik ICJ di Den Haag, Belanda, Selasa (10/12/2020). REUTERS/Yves Herman

Satu bulan setelah kudeta militer di Myanmar pada 1 Februari, junta militer di negara tersebut masih ngotot menjegal kemungkinan kemimpinan de facto, Aung San Suu Kyi, untuk berkuasa kembali.

Suu Kyi menghadiri sesi pengadilan keduanya pada Senin (1/3), sehari setelah polisi melepaskan tembakan kepada pengunjuk rasa kemarin dan menewaskan sedikitnya 18 orang dalam kekerasan terburuk sejak kudeta dimulai.

Polisi telah menahan Suu Kyi atas dua tuduhan terpisah, yakni memiliki walkie-talkie yang diimpor secara ilegal dan mengabaikan tindakan pencegahan pandemik Covid-19.

Menurut keterangan pengacara Suu Kyi, sidang di pengadilan tingkat distrik berlangsung pada Senin di Naypyitaw. Suu Kyi tampak sehat di sidang pengadilan yang diadakan melalui konferensi video.

Dalam sidang itu Suu Kyi mendapatkan tuduhan tambahan, berasal dari hukum pidana era kolonial Myanmar, yang melarang penerbitan informasi yang dapat menimbulkan ketakutan atau kepanikan.