Bangladesh beri akses pendidikan bagi anak-anak Rohingya

Sebelumnya, Bangladesh menolak memberikan akses pendidikan bagi anak-anak pengungsi Rohingya.

Anak-anak bermain sepakbola di galangan kapal di Dhaka, Bangladesh, Selasa (21/1/). ANTARA FOTO/REUTERS/Mohammad Ponir Hossain

Amnesty International menyatakan pada Rabu (29/1), pemerintah Bangladesh akan mengizinkan anak-anak pengungsi Rohingya memperoleh akses pendidikan. Keputusan ini muncul setelah dua tahun berlalu sejak warga Rohingya terpaksa melarikan diri dari Rakhine State, Myanmar.

Bersama kelompok HAM lainnya, Amnesty International telah berkampanye bagi hampir 500.000 anak Rohingya yang menetap di sejumlah kamp-kamp pengungsi di Bangladesh agar mereka diizinkan mengakses pendidikan berkualitas.

"Langkah ini adalah komitmen penting dan sangat positif dari pemerintah Bangladesh yang memungkinkan anak-anak mengakses pendidikan dan mengejar impian mereka untuk masa depan," tutur juru kampanye Asia Selatan Amnesty International Saad Hammadi dalam pernyataan tertulis yang diterima Alinea.id.

Hammadi menegaskan, pihaknya menyambut terobosan signifikan tersebut dan berharap pemerintah Bangladesh akan menjalankan komitmen mereka. Dia menekankan pentingnya akses pendidikan yang tepat, terakreditasi, dan berkualitas bagi anak-anak di kamp-kamp pengungsian.

"Komunitas internasional memiliki peran kunci untuk dimainkan dalam memastikan pemerintah Bangladesh memiliki sumber daya yang diperlukan untuk mewujudkan tujuan ini," lanjut dia.