Baru dipasang, plakat simbol demokrasi Thailand dicabut

Plakat simbol demokrasi Thailand dipasang pada Minggu kemarin.

Raja Thailand Maha Vajiralongkorn di balkon Suddhaisavarya Prasad Hall, Grand Palace, Bangkok, Thailand, Senin (6/5)/ANTARA FOTO REUTERS/Jorge Silva.

Sebuah plakat penghormatan perjuangan demokrasi di Thailand telah dicabut kurang dari 24 jam setelah dipasang oleh pengunjuk rasa anti-pemerintah di lapangan kerajaan bersejarah di Bangkok.

Plakat itu dipasang Minggu (20/9) di Sanam Luang, lapangan tempat puluhan ribu orang berkumpul dengan damai selama akhir pekan menyerukan pemilihan baru dan reformasi monarki.

Pada Senin (21/9) pagi, wartawan melihat semen yang mengeras menggantikan posisi plakat. Sejauh ini tidak ada pihak yang bertanggung jawab atas pencabutan plakat itu.

Direktur pekerjaan umum untuk pemerintah kota Bangkok, Taiwuth Kankaew, mengatakan dirinya tidak tahu siapa yang memindahkan simbol demokrasi itu.

Plakat di Sanam Luang merupakan pengganti simbolis untuk plakat yang secara misterius dicabut dari trotoar dan diambil tiga tahun lalu. Plakat yang hilang itu, terletak di alun-alun di bagian lain dari pusat lama Bangkok untuk menghormati revolusi 1932, sebagai simbol perubahan kekuatan militer dari monarki absolut ke monarki konstitusional.