Batik warnai sidang Dewan Keamanan PBB

Sekretaris Jenderal PBB Antonion Guterres mengenakan baju batik motif tenun troso.

Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi (kedua dari kiri) dalam sidang debat terbuka Dewan Keamanan PBB di Markas Besar PBB, New York, Amerika Serikat, Selasa (7/5). / Kementerian Luar Negeri RI

Sidang Dewan Keamanan PBB (DK PBB), yang dipimpin oleh Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi sebagai Presiden DKK PBB untuk Mei 2019, berlangsung unik.

Ruang sidang DK PBB dalam pertemuan pada Selasa (7/5) diwarnai dengan para delegasi yang mengenakan tenun dan batik dengan beragam motif. Bahkan Sekretaris Jenderal PBB Antonion Guterres mengenakan baju batik motif tenun troso.

"Sangat menyenangkan bahwa sidang hari ini cantik dan berwarna karena sebagian besar anggota DK PBB mengenakan batik, termasuk Sekjen PBB mengenakan tenun dari Bali," tutur Menlu Retno dalam sidang yang berlangsung di Markas Besar PBB, New York, Amerika Serikat, seperti dikutip dari keterangan tertulis yang diterima Alinea.id pada Rabu (8/5).

Pemilihan batik sebagai dress code di sidang DK PBB merupakan bentuk penghormatan para anggota DK PBB bagi Indonesia yang sedang menjabat sebagai presiden.

Batik yang dikenakan delegasi DK PBB merupakan koleksi pribadi mereka masing-masing. Sejumlah delegasi memiliki baju batik tidak hanya dari pemberian delegasi Indonesia di New York atau ketika mereka menjadi ketua delegasi konferensi di Indonesia, tetapi juga ada yang membeli sendiri pada saat berkunjung ke Indonesia.