Bertemu Menlu Belanda, RI dorong perlakuan adil bagi sawit

Belanda merupakan salah satu importir terbesar kelapa sawit Indonesia di Uni Eropa.

Buruh memuat tandan buah segar (TBS) kelapa sawit di lahan perkebunan Merlung, Tanjungjabung Barat, Jambi, Minggu (29/10/2017). Foto Antara/Wahdi Septiawan

Pertemuan bilateral Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi dengan Menteri Luar Negeri Belanda Sigrid Kaag pada Kamis (1/7) di Den Haag membahas sejumlah hal, termasuk berfokus pada isu diskriminasi minyak kelapa sawit Indonesia di Uni Eropa.

"Dalam pertemuan dengan Perdana Menteri Belanda maupun Menlu Kaag, pembicaraan juga menyinggung mengenai kelapa sawit, vegetable oils, dan SDGs," tutur Menlu Retno seperti dikutip dari pernyataan resmi Kementerian Luar Negeri RI.

Menlu Retno menuturkan, Belanda merupakan salah satu importir terbesar kelapa sawit Indonesia di Uni Eropa. Pasalnya, sebanyak 15% ekspor Indonesia ke Belanda terdiri dari kelapa sawit.

"Pesan kita mengenai fair treatment untuk sawit sangat dipahami dan kita akan ke depan melakukan kerja sama yang lebih luas dalam konteks vegetable oils dan SDGs," lanjutnya. "Intinya adalah fair trade kepada sawit kita."

Sejauh ini, Indonesia dan Belanda telah menjalankan kerja sama untuk meningkatkan sustainability kelapa sawit melalui program "Kerja Sama Produksi Kelapa Sawit Berkelanjutan".