Biden hubungi Putin bahas perjanjian kontrol senjata

Biden peringatkan Putin bahwa AS akan tetap mendukung Ukraina.

Presiden terpilih AS, Joe Biden (kanan) dan wakilnya, Kamala Harris. Twitter/@JoeBiden.

Amerika Serikat dan Rusia pada Selasa (26/1) telah sepakat untuk memperpanjang perjanjian kontrol senjata berupa pembatasan hulu ledak nuklir kedua negara. Perjanjian tersebut disetujui saat Presiden AS Joe Biden menghubungi Vladimir Putin.

Pada saat yang sama, Biden mengambil posisi tegas pada tindakan Rusia yang sebagian besar diabaikan oleh Donald Trump, yakni kekhawatiran tentang peracunan dan penangkapan pemimpin oposisi Rusia, Alexei Navalny.

Selain itu, Biden memperingatkan Putin bahwa AS akan tetap mendukung Ukraina untuk melawan agresi Rusia. Juga soal dugaan campur tangan Moskow dalam Pilpres AS tahun lalu, serta serangan dunia maya terhadap badan-badan pemerintah AS pada 2020.

Biden menyinggung mengenai laporan intelijen AS yang menyatakan bahwa Rusia telah menawarkan hadiah kepada Taliban dan kelompok ekstremis lainnya di Afghanistan atas pembunuhan tentara AS.

"Presiden Biden menjelaskan bahwa AS akan bertindak tegas dalam membela kepentingan nasionalnya dalam menanggapi tindakan Rusia yang merugikan kita atau sekutu kita," jelas pernyataan resmi Gedung Putih.