Buka kembali hotline, Korut minta Korsel perbaiki hubungan

Saluran siaga tersebut sebelumnya diputus Pyongyang pada Agustus lalu sebagai protes latihan militer gabungan Korsel-Amerika Serikat (AS).

Pemimpin Korea Utara Kim, Jong Un, pada Sidang Pleno ke-5 Komite Pusat ke-7 Partai Buruh Korea (WPK) dalam foto tanpa tanggal yang dirilis Kantor Berita Pusat Korea Utara (KCNA), Minggu (29/12/2019). Foto Antara/KCNA via REUTERS

Korea Utara (Korut) dan Korea Selatan (Korsel) mengaktifkan kembali hotline keduanya pada Senin (4/10) pagi waktu setempat. Saluran siaga tersebut sebelumnya diputus Pyongyang pada Agustus lalu sebagai protes latihan militer gabungan Korsel-Amerika Serikat (AS).

Usai reakvitasi, Pyongyang meminta Korsel memenuhi tugasnya dalam memperbaiki hubungan keduanya. Pemimpin Korut, Kim Jong-un, pun mendesak "Negeri Gingseng" tidak bersikap standar ganda dan delusi dalam merespons aktivitas militer Korut, sementara di negaranya turut mengembangkan senjata.

"Pihak berwenang Korea Selatan harus melakukan upaya positif untuk menempatkan hubungan utara-selatan di jalur yang benar dan menyelesaikan tugas-tugas penting yang harus diprioritaskan untuk membuka prospek cerah di masa depan," demikian dilaporkan kantor berita Korut, KCNA, tentang pengaktifan kembali hotline tersebut.

Sementara itu, Kementerian Pertahanan Korea Selatan merespons positif langkah Korea Utara tersebut. langkah ini diharapkan berdampak positif pada meredanya ketegangan militer kedua negara.

Korea Selatan melanjutkan, komunikasi regular dua kali sehari dimulai kembali tepat waktu melalui hotline militer dan lainnya akan dilakukan Kementerian Unifikasi. Namun, saluran angkatan laut yang didirikan pada jaringan internasional tetap untuk kapal dagang.