China awasi ketat berita terkait konflik Rusia-Ukraina

Dalam pemberitaannya, media di China dilarang menggunakan kata perang dan iinvasi.

Ilustrasi perang Rusia-Ukraina. iStockphoto

Pemerintah Cina mengontrol secara ketat persebaran berita yang memuat konflik antara Rusia dan Ukraina. Pembatasan berita ini diungkapkan oleh Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Cina, Hua Chunying. 

Sebuah video berdurasi satu menit menampilkan Chunying mendesak perdamaian di Ukraina telah meraih 19.100 like di media sosial Cina melalui WeChat. Dalam video tersebut, Chunying juga menyampaikan agar warganya tak terpengaruh dengan provokasi media dari luar Cina. 

Pemerintah China memang diketahui memegang kuasa atas kontrol berita tersebut. 

“Kalau anda lihat dua orang bertengkar dan akan berkelahi, apakah anda memberi mereka senjata, atau membantu mereka dahulu menyelesaikan masalahnya serta mengkaji apa yang terjadi sebelumnya? Saya kira konsep itu sangat sederhana,” kata Chunying seperti dikutip VOA, Rabu (9/3).

Chunying menyatakan, hal yang sama dalam konferensi pers beberapa pekan lalu setelah pasukan Rusia masuk ke Ukraina pada 24 Februari. Rekaman suaranya dikutip di Televisi Pusat Cina, kemudian disebarkan oleh penonton melalui aplikasi WeChat.